Jumat, 06 Januari 2017

contoh pembuatan abtraksi dan daftar pustaka



ABSTRAKSI



Ihsan Nur Azis. 13112564.
APLIKASI PENYAJIAN INFORMASI BARBERSHOP DI KOTA DEPOK MENGGUNAKAN ANDROID STUDIO.
Penulis Ilmiah, Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, Universitas Gunadarma 2016.
Kata kunci : Barbershop, Cukur, Android
(xii+53+lampiran)

Pembuatan aplikasi penyajian informasi barbershop di kota Depok menggunakan android studio terdiri dari beberapa komponen teks dan gambar. Aplikasi penyajian informasi ini menggunakan Android Studio yang diterapkan ke dalam ponsel pintar untuk memudahkan pengguna dalam mengoperasikannya, aplikasi ini juga dilengkapi dengan peta lokasi yang terhubung dengan Google Maps yang bertujuan untuk memudahkan pengguna dalam menentukan alamat barbershop yang dituju. Aplikasi ini juga dilengkapi dengan perintah call yang jika dipilih akan langsung terhubung ke nomor telepon barbershop yang bersangkutan. Selain itu aplikasi ini dilengkapi dengan contoh model rambut yang dapat menjadi opsi pilihan pengguna dalam menentukan model rambut yang sesuai dengan bentuk wajah dan keinginannya.

Daftar Pustaka (2010-2016)









DAFTAR PUSTAKA

[1]        Endah Tri Utami, Kupas Tuntas Android Dari Nol Sampai Mahir, Gudang Ilmu, Jakarta 2011
[2]        Hermawan, Stephanus, Mudah Membuat Aplikasi Android, Andi Publisher, Jakarta 2011.
[3]        Iwan Binanto. 2010. Multimedia Digital - Dasar Teori dan Pengembangannya. Yogyakarta: Andi.
[4]        Nazruddin Safaat H. 2011. Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC berbasis Android.Bandung: Informatika.
[5]       Nazruddin Safaat H. 2013. Aplikasi Berbasis Android. Bandung: Informatika.
[5]        URL : http://id.wikipedia.org/wiki/Barber, Tanggal Akses : 14 Oktober 2016

pendekatan deduktif dan pendekatan induktif



DEFINISI
Pendekatan deduktif (deductive approach) adalah pendekatan yang menggunakan logika untuk menarik satu atau lebih kesimpulan (conclusion) berdasarkan seperangkat premis yang diberikan. Dalam sistem deduktif yang kompleks, peneliti dapat menarik lebih dari satu kesimpulan. Metode deduktif sering digambarkan sebagai pengambilan kesimpulan dari sesuatu yang umum ke sesuatu yang khusus (going from the general to the specific).

Pendekatan induktif menekanan pada pengamatan dahulu, lalu menarik kesimpulan berdasarkan pengamatan tersebut. Metode ini sering disebut sebagai sebuah pendekatan pengambilan kesimpulan dari khusus menjadi umum (going from specific to the general). APB Statement No. 4 adalah contoh dari penelitian induksi, Statement ini adalah suatu usaha APB untuk membangun sebuah teori akuntansi. Generally Accepted Accounting Principles (GAAP) yang dijelaskan di dalam pernyataan (statement) dibangun berdasarkan observasi dari praktek yang ada.

METODE

Metode deduktif adalah cara analisis dari kesimpulan umum atau jeneralisasi yang diuraikan menjadi contoh-contoh kongkrit atau fakta-fakta untuk menjelaskan kesimpulan atau jeneralisasi tersebut. Misalnya: petani selalu rugu dalam mengembangkan usahanya. Kemudian dijabarkan fakta-fakta tentang angka-angka produksi dibandingkan modal usaha, dan sebagainya.

Contoh: Penelitian bahasa Arab kebanyakannya berangkat dari kaidah-kaidah bahasa Arab kemudian dicarilah fakta-fakta yang terdapat dalam sumber data, dalam hal ini sumber datanya al-Qur’an.

Metode deduktif dalam tahapan-tahapannya, sama dengan metode lain, yaitu: 
1. Tahapan Sepekulasi (berasal dari bahasa latin “speculum/cermin”).
2. Tahapan Observasi dan klasifikasi, dan
3. Tahapan perumusan hipotesis

Metode Induktif adalah kebalikan dari metode deduktif. Contoh-contoh kongkrit dan fakta-fakta diuraikan terlebih dahulu, baru kemudian dirumuskan menjadi suatu kesimpulan atau jeneralisasi. Pada metode induktif, data dikaji melalui proses yang berlangsung dari fakta. Di dalam penelitian linguistic sering digunakan metode induktif dan deduktif, mengapa demikian? Karena linguistic termasuk ilmu yang berusaha menyusun teori tentang bahasa. 

PERBEDAAN

Teori normatif (normative theory) menggunakan pertimbangan nilai (value judgement) yang berisi satu atau lebih premis menjelaskan cara yang seharusnya ditempuh. Sebagai contoh, premis yang menyatakan bahwa laporan akuntansi (accounting reports) seharusnya didasarkan kepada pengukuran nilai aset bersih yang bisa direalisasi (net realizable value measurements of assets) merupakan premis dari teori normatif. Sebaliknya, teori deskriptif (descriptive theory) berupaya untuk menemukan hubungan yang sebenarnya terjadi. Meskipun terdapat pengecualian, sistem deduktif umumnya bersifat normatif dan pendekatan induktif umumnya berupaya untuk bersifat deskriptif. Hal ini karena metode deduktif pada dasarnya merupakan sistem yang tertutup dan nonempiris yang kesimpulannya secara ketat didasarkan kepada premis. Sebaliknya, karena berupaya untuk menemukan hubungan empiris, pendekatan induktif bersifat deskriptif.

Rabu, 04 Januari 2017

Cara Membuat Kerangka Karangan dan Contoh

Kerangka Karangan: Pengertian, Contoh, dan Cara Membuat Karangan - Hai Sobat ! Tahukah Anda apa itu outline atau kerangka karangan, contoh, dan cara membuatnya? Kalau tidak jangan khawatir karena artikel kali ini akan membahas tuntas mengenai pengertian, contoh kerangka karangan dan cara membuatnya. Nah, mari kita mulai pembahasannya!


Pengetian Kerangka Karangan
Apa yang dimaksud dengan kerangka karangan ? 

Kerangkan karangan atau disebut juga dengan outline adalah alat bantu dalam membuat suatu karangan. Kerangkan karangan ini berisi garis besar topik – topik yang akan diangkat dalam sebuah karangan. Topik – topik tersebut disusun secara terstruktur dan sistematis.  

Tujuan dibuatnya kerangka karangan adalah untuk membantu kita menyusun ide – ide yang akan dituangkan dalam karangan secara sistematis dan logis sehingga ketika kita menulis sebuah karangan, kita tidak keluar jalur dari topik pembahasan.  


Langkah – langkah Membuat Kerangka Karangan
Ketika ingin membuat sebuah karangan, ada baiknya kita menyusun sebuah outline atau kerangka karangan yang akan membantu kita menyelesaikan tulisan. Nah, berikut ini adalah cara – cara yang bisa dilakukan untuk menyusun sebuah kerangka karangan.

1. Tentukan Tema Karangan !

Hal pertama yang harus Sobat lakukan adalah menentukan tema dari karangan yang akan dibuat. Ini penting dilakukan karena tema adalah jiwa dari karangan tersebut. Sobat bisa mengangkat tema – tema yang sedang hit atau populer di masyarakat saat ini. 

2. Kumpulkan Bahan !

Setelah mendapatkan tema yang akan dibuat, kumpulkanlah bahan – bahan untuk menulis karangan. Bahan – bahan yang dimaksud adalah topik – topik yang ada kaitannya dengan tema yang telah ditentukan. 

Contohnya jika tema yang Sobat pilih adalah kesehatan, maka sobat bisa mengumpulkan bahan seperti pengertian kesehatan, cara agar selalu sehat, dan lain – lain.

3. Seleksi Bahan !

Setelah semua bahan terkumpul, Sobat bisa menseleksi topik apa yang bisa diangkat atau topik apa yang bisa dihilangkan karena kurang penting. Sobat juga bisa menentukan topik yang bisa dikembangkan kembali menjadi sub – sub topik. Hal ini dilakukan agar karangan Anda tetap sesuai jalur tema dan memiliki isi yang padat. 

4. Susun Bahan – bahan Tersebut !

Setelah Sobat menentukan topik apa yang akan diangkat, susunlah topik – topik tersebut secara sistematis dari topik yang paling penting terlebih dahulu dengan cara memberikan penomoran. 

5. Tentukan Judul !

Mungkin ini suatu cara yang berbeda karena ada sebagian lain yang berpendapat menentukan judul di awal, tetapi ada baiknya Sobat menentukan judul di akhir membuat kerangka karangan. Hal ini dilakukan untuk menghindari ketidak sesuaian judul dengan isi karangan. 

Yang bisa Sobat lakukan adalah baca kembali kerangka karangan yang telah dibuat dan tentukan judul yang tepat. 

6. Kembangkan !

Sobat saat ini telah memiliki kerangkan karangan atau outline. Nah, sekarang adalah waktunya untuk mengembangkan kerangka karangan tersebut. 

Kembangkan topik – topik yang telah disusun tersebut dengan menggunakan bahasa dan konjungsi yang tepat agar karangan Sobat menjadi karangan yang baik.



Contoh Kerangka Karangan
Berikut ini adalah contoh sebuah kerangka karangan 


1. Tema : Kesehatan
Judul : Bahaya Merokok 

2. Mengapa rokok berbahaya ?

3. Kandungan zat – zat berbahaya dalam rokok
    3.1 Nikotin
    3.2 Gas CO
    3.3 Tar

4. Penyakit yang ditimbulkan dari rokok
    4.1 Kanker paru – paru
    4.2 Bronkitis

5. Cara berhenti dari rokok
    5.1 Niat
    5.2 Olahraga
    5.3 Konsumsi buah apel hijau


Contoh Pengembangan Kerangka Karangan

Di bawah ini adalah contoh paragraf eksposisi tentang bahaya merokok hasil dari pengembangan kerangka paragraf di atas. 


Bahaya Merokok

Saat ini rokok telah menjadi bagain hidup sebagian orang. Bahkan mereka menjadikan rokok sebagai kebutuhan primer yang harus dipenuhi. Padahal, tanpa kita sadari merokok sangat berbahaya bagi kesehatan. Bahaya -bahaya yang ditimbulkan tidak hanya bagi si perokok itu sendiri tetapi orang – orang yang bukan perokok pun ikut terancam. Mereka bisa menghancurkan tubuh kita secar perlahan – lahan bahkan rokok juga bisa menyebabkan kematian.

Merokok sangat berbahaya karena kandungan zat - zat berbahaya di dalamnya. Ada banyak sekali bahan atau zat – zat berbahaya yang terkandung di dalam rokok dan tanpa kita sadari masuk ke dalam tubuh baik itu secara sengaja maupun tidak. Zat – zat tersebut diantaranya adalah nikotin. Zat ini merupakan zat yang ada di dalam daun tembakau dan penyebab kecanduan. Zat berbahaya selanjutnya adalah gas CO. Gas CO atau disebut juga dengan karbon monoksida adalah asap rokok yang masuk ke dalam tubuh kita. Sedangkan zat yang paling berbahaya terakhir adalah Tar. Zat ini merupakan abu dari asap rokok yang akan menyebabkan penyakit kanker, jika masuk ke dalam tubuh kita. 

Zat – zat yang masuk ke dalam tubuh tersebut akan menyabakan banyak penyakit mematikan, beberapa diantaranya adalah kanker paru – paru dan bronchitis. Paru – Paru yang tidak sehat akibat rokok akan tumbuh sel kanker yang secara perlahan – lahan menyerang paru – paru itu sendiri. Akibatnya paru – paru akan membusuk. Selain itu, paru – paru yang terus menerus diisi oleh asap rokok akan menyebabkan penyakit bronchitis. Penyakit ini membuat penderitanya sulit untuk bernafas sehingga mereka harus dioperasi.  

Merokok membuat orang menjadi candu. Orang yang telah terjerat olehnya akan sulit untuk melepaskannya. Namun, ada beberapa hal yang bisa dilakukan agar bisa terlepas dari kegiatan berbahaya ini.

Cara yang pertama adalah tanamakan niat yang mendalam untuk bisa terlepas dari rokok. Jika kita sudah benar – benar bertekad untuk tidak merokok, maka pasti kita bisa melwan rasa atau dorongan untuk merokok. 

Cara selanjutnya adalah olahraga. Dengan berolahraga kita akan menjadi sibuk sehingga kita tidak ada waktu lagi untuk merokok. Lagipula kegiatan berolahraga lebih bermanfaat dibandingkan dengan kegiatan laiinya.

Cara yang terakhir adalah mengkonsumsi apel hijau. Menurut study yang dilakukan di Amerika Serikat, mengkonsumsi apel hijau setiap pagi bisa mengurangi dorongan untuk merokok. Hal ini bisa terjadi karena apel hijau mengandung sebuah zat yang bisa menekan keinginan untuk menghisap rokok. 




Demikianlah artikel kali ini mengenai pengertian, cara membuat kerangka karangan, contoh outline, dan contoh paragraf eksposisi tentang bahaya merokok. Point penting dari pembahasan ini adalah kerangka karangan merupakan alat bantu dalam membuat karangan yang berupa garis besar sebuah karangan yang disusun secara sistematis.